Senin, 10 Desember 2012

...


you are the sun in my day,

the wind in my sky, 

the waves in my ocean and 

the beat in my heart.

i love you...



Senin, 26 November 2012

One Year..

26 November 2012

Hayfa genap berusia 1tahun. Alhamdulillah, Hayfa sudah berumur setahun yang artinya sudah setahun pula nenen ane, setahun ane mendapat ilmu2 baru, setahun juga ane menjadi pribadi yang lebiiiiiiih sabar dari sebelumnya. Setahun pula 'ngemong' berdua dengan hubby tak kenal lelah, setahun ini tidur bertiga di kasur 2x2 tapi masih saja merasa kurang luas sampai tambah kasur pun rasanya masih kurang juga, setahun juga sudah memandikan dan memakaikan baju hayfa setiap harinya. Udah setahun juga ga bs tidur utuh, dan setahunan ini memakai nursing bra sepanjang hari krn nenen ane menggelembung Hahaha... Hampir setahun, setiap kali akan melakukan perjalanan dekat maupun jauh selalu direncakan secara detail demi kenyamanan hayfa...

Ane pun merelakan sedikit kesenangan ane demi anak, begitu pula dengan hubby. Saat pertama kali dinyatakan hamil, kamipun menjadikan anak menjadi prioritas utama. Perubahan terbesar hingga saat ini adalah ane menjadi lebih sabar.. karena menurut ane semua ibu di dunia ini adalah pusat kesabaran alam semesta. setujuuu??? oiya tentang performa ane sebagai ibu dan istri dalam sekala 1-10 hubby ane memberi skor 11 hohoho... sudah semestinya lah...

ane ingat.. Pertama kali menggendong hayfa, ane sempat menangis.. menangis karena haru dan bahagia melihat sosok kecil yang belum bisa apa2 dan mengantungkan hidup pada ane..dalam dekapan ane rasakan halus lembut hangat merah hmmm... masa2 yang ga mungkin ane lupakan..

Anw.. jangan ditanya hayfa sudah bisa apa selama satu tahun ini. Perkembangan hayfa sungguh luar biasa, sama luar biasanya dengan bayi-bayi seumurannya.

Anakku.. selamat ulang tahun. Semoga Allah selalu merahmatimu dan memberi umur panjang yang barokah. amin... Untukmu semua doa terbaik dari mamah dan papah serta semua orang yang menyayangimu. luv u putriku..

Minggu, 25 November 2012

FOR MOMS.. OPEN MAINDED LAH!!!

Kemarin ane membaca postingan seorang ibu di sebuah forum. Si ibu (yang notabene adalah ibu bekerja) itu bete banget, karena di comment begini "Hidup IRT (ibu rumah tangga), mendingan ngerjain sesuatu yang udah jelas pahalanya". Hmmm ane bisa ngerti kenapa si ibu itu bete yg lebih anehnya lg busyett bawa-bawa pahala pula, seperti yang comment itu yang menentukan pahala seseorang yak... trus ad seorang ibu lg yg sampai tega keluar kata2 anak pembantu, yg bener aja memang dia tahu kondisi keluarga orang trus tau juga kondisi anak yg mereka katain itu.. whateverlah...

Ternyata sesama wanita pun saling tidak menghargai, bagaimana dong mau disetarakan dengan laki-laki. Seharusnya sesama wanita, saling mengerti saling memahami. Apalagi itu 'cuma' teman di forum atau teman di dunia maya. Yang jelas-jelas kita nggak tahu bagaimana kehidupan seseorang sebenarnya. Jangan dong cuma sebatas teman dunia maya, sebatas tahu secuil tentang seseorang kita lalu merasa berhak menghakimi. Gak ada yang lebih mulia, gak ada yang lebih hebat kalau hanya dilihat dia ibu bekerja atau ibu yang full di rumah saja, atau ibu di rumah tapi nyambi kerja. Yang menentukan itu performa kualitasnya. Dan yang berhak menilai dia ibu yang baik, dia ibu yang hebat adalah suami dan anak-anaknya. Kita tidak juga bisa sekedar melihat yang kasat mata seperti prestasi sekolah anaknya tapi yang lebih penting bagaimana perasaan si anak. Dan itu kita nggak akan pernah kita tahu 100 persen kan?

Ane dibesarkan dari ibu yang bekerja dan merasa tak pernah kekurangan kasih sayang, sekarang sebagai seorang ibu malah ane pernah menjalani 2-2 nya. Menjadi istri bekerja, kemudian ibu bekerja (walaupun sebentar karena terkendala jam kerja) dan sekarang ibu rumah tangga krn anak dan suami membutuhkan ane. Ane tahu betul bagaimana rasanya berada dalam dilema. karena dalam diri ane masih ingin ngelanjutin s2 dan cari kerja yg ga menyita waktu.. Walaupun akhirnya keinginan berhenti bekerja dan memulai usaha lebih besar dan mengalahkan ketakutan tidak berpenghasilan tetap lagi, ane tidak bisa bilang ane sudah menjadi ibu yang baik. Yang penting sekarang bukan predikat, tapi yang terpenting keiklasan menjalani apa yang sudah menjadi pilihan. Ane ngerti seberapa kemampuan ane dalam membagi waktu, dan itu yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan. Ane tidak akan pernah menghakimi seseorang, apalagi seorang ibu!! Karena sudah tahu rasanya menjadi ibu. Tidak ada ibu yang tidak sayang anaknya. kalau ada kejadian ibu (amit-amit) membunuh anaknya sendiri, yang kita tahu hanya sebuah kejadian akhir, kita tidak tahu yang melatarbelakangi walau bagaimanapun juga tindakannya tidak bisa dibenarkan.
.
Lalu ketika seorang sahabat yang masih bekerja berkeluh kesah kepada ane tentang sulitnya membagi waktu, perasaan tertekan karena meninggalkan anak sementara di kantor masih tertekan karena dianggap tidak total 100% dalam bekerja oleh atasan berhubung belakangan cukup sering ijin karena anak sakit. Apakah berhak ane bilang: "makanya...siapa suruh kerja, sekarang rasain sendiri deh". NO NO NO.....semoga hal seperti itu tidak pernah terlintas dalam pikiran. Karena seperti ane bilang sebelumnya, ane tidak pernah tahu 100% bagaimana latar belakang seseorang, walaupun dia seorang sahabat. Dengan kondisi ane yang masih serba terbatas ini, ane hanya bisa menjadi pendengar, menghibur, menguatkan, dan berdoa tentu saja semoga dia segera menemukan jalan keluar terbaik dari semua masalah ini. Apakah dengan berhenti bekerja? Jika memang itu menjadi pilihan semoga bukan karena terpaksa.

Jadi kesimpulannya, ya....masih bingung kalo ada sesama wanita sesama ibu yang tega saling menyakiti perasaan. Ibu bekerja dan IRT overall sama aja kok sama2 seorang ibu yg pantas mendapat penghargaan. Kalo bisa ayo dong saling menjaga, menghargai, mendukung. Kan damai tentram dunia ini hehehe..


Selasa, 20 November 2012

Seven Things,,,

Seven Things i'm passionate about :
  1. my hubby and my kids 
  2. travelling 
  3. coffee 
  4. engineering 
  5. game 
  6. looking young and healthy 
  7. good food 
Seven Things I Want To Do Before I Die :
  1. membesarkan anak2 sukses dunia dan akhirat 
  2. keliling dunia dengan hubby 
  3. punya usaha dimana2 
  4. naik haji sekeluarga 
  5. fasih berbahasa inggris dan bahasa asing lainnya 
  6. punya rumah idaman dimana2 
  7. menjadi muslim yang sesungguhnya, amin! 
Seven things i hate about :
  1. dibohongin 
  2. menunggu yang tidak pasti 
  3. lupa pada sesuatu 
  4. basa-basi 
  5. Hape 
  6. kelaparan 
  7. bad face day 
Seven things about me :
  1. tidak bisa hidup tanpa anak dan suami 
  2. saya menggilai berbagai macam kopi 
  3. selalu lupa naruh dan ngurus hape 
  4. kalo marah diem 
  5. pemalu sekaligus periang 
  6. simple ga neko2 
  7. arsenal mania 

Senin, 19 November 2012

Hijab and Me

Hmmm hijab..
kapan ane mulai berhijab???

Sehari setelah menikah ane menutup aurat..

bukan karna disuruh hubby/siapapun.. Tapi ini adalah suatu janji yang ane buat dengan diri sendiri dari dulu kala  Dulu ane berhijab cm pas ada acara keluarga besar aja,, hehe.. (coz baju kebangsaan ane cm jins, kaos oblong, sandal jepit converse)

knapa ga berhijab dari dulu???
yaaa mungkin krn kebodohan ane, or masih belum siap lahir batin aja kali ya, dan ane ga mao ntar buka tutup hijab coz hijab tuh bukan mainan bagi ane.. walopun dulu ane tipe yg cuek bebek, slengekan, what ever lah tp ane ga pernah main2 klo soal agama gan ..

Sampe akhirnya ane bilang sama diri ane sendiri.. one day,, disaat ane udah nemuin jodoh ane, ane udah punya pasangan, resmi jadi istri orang, saat itu juga ane akan nutup aurat ane... en Alhamdulillah ane udah berhasil memenuhi ucapan ane itu..

btw ngomong2 sekarang ane liat alhamdulillah semakin banyak perempuan yang menutup auratnya gan. busana penunjangnya pun tak lagi ketinggalan jaman gan...plus banyak insan kreatif dari dalam negeri membuat brand-brand baju muslim yang fashionable. salah satu si pembawa tren adalah dian pelangi. siapa sih nggak kenal dian pelangi? desainer muda, berbakat dan menjadi panutan tren perempuan berjilbab masa kini. jujur aja ane sendiri bukan pengikut setia fashion.. bagi ane selama fashion itu nyaman, ga ribet, and good looking for ane, why not untuk mencoba.. rekomendasi ane buat aganwati ikuti  "hijabers community" ane jg ngikut coz banyak hal yang menarik dan bermanfaat dgn komunitas ini gan... 

over all yang terpenting di mata ane dari dulu sampe sekarang dan ga akan berubah bahwa perempuan berhijab tu lebih cantik dan terlihat anggun,ya gak gan,  setuju????

hijabers community on style.. keren kann..



Jumat, 16 November 2012

TANTRUM

banyak senyum di setiap harimu  ya sayang..
karena senyummu mengalihkan dunia mamahh,,,, :-p

S.E.K.I.L.A.S     I.N.F.O
Tau ga baby tuh emosinya kaya roler coster, semenit ketawa eee semenit kemudian bisa nangis.. .for mommy2  ini nih yg dsbt TANTRUM atau luapan emosi anak yang meledak-ledak en ga terkontrol.Kalo anak lagi bertingkah “tantrum” kaya gitu, justru orang tua ga boleh membentak atau memukul mereka loh. Coz, kalo itu dilakuin, anak akan makin agresif. Tapi, berikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaannya, entah itu marah, kesal, sedih, atw sakit. Kasih juga pengertian sama mereka kalo tindakan itu ga baik. Praktisnya,search mbah google or nonton aja deh Nanny 911 hahahaha.... Cheers..

Kamis, 11 Oktober 2012

Renungan

-------------------------------

Dalam bangun dan tidurku

Dalam gerak dan diamku

Dalam lengah dan ingatku

Aku berlindung kepada-Mu Ya Allah

Dari tiupan setan dan tipu dayanya

Dari kelemahan dan kekurangan diri

Dari semua yang buruk untuk menjadi baik

Slalu bersyukur, bersyukur & bersyukur

Jagalah slalu kami Ya Allah

Seperti doa suamiku di setiap harinya

--------------------------------------

NB : terima kasih  atas dukunganmu sayang
     tak bosan2nya bilang i luv u, i luv u, and i luv u
     dan tentunya kau juga putri kecilku...
     

     cayo, cayo, cayo !!!!!!!!!!
     semangat, semangat, semangat !!!
     



Senin, 01 Oktober 2012

Cerita Masa SMA Part 1


sebenarnya ini cerita jadul abis..
kejadiannya waktu ane sma..sieh
dan ini sama sekali bukan cerita lucu kalo ane pikir

di mulai ketika di hari yag cerah.. agak2 mendung..:
hari yang seperti hari biasa..
tp ada yg berbeda di skull
bis ujian.. kita anak2 kambing ini gak ada gembalanya
serasa surga menggoda iman
ane ma sohib ane, desy, itong, dyah en ana
tiba2 punya planing..

mo jalan2.. doank sieh..

bosan di skull.. cuman nonton pertandingan olah raga
paling ya itu2 jg..
ga ada pemandangan baru

kebetulan waktu itu si dyah bawa boil
sebetulnya itu boil hasil perjuangan dyah sendiri
gimana engga..
dyah berjuang dengan sepenuh tenaga...
nangis depan kamar ortunya 3 hari 3 malam
minta ijin pinjam boil untuk sehari

so perjuangan dyah pun ga bakal disia siakan sohibnya sendiri donk
nah planingnya kita dari kota A mo ke kota B
kalo pake jalur lama sieh 2jam setengah nyampenya
(mungkin kayak jkt-bdg kale yah)

tp karena ada jalur baru..
kayak jalan tol sieh ane bilang..

jadinya dari kota A ke B kalo pake jalur baru yah.. cuman 1.5jam
nah berangkat lah kita..

sebenarnya kalo mo jujur
kalo kita telp ortu masing2
en say "babe.. viee.. mo ke kota B nieh, pake mobilnya dyah"

jangan harap ada jawaban lembut "oh.. ati2 di jalan yah nak.."

yg ada...

"hah!!!!!!!!! jgn ikut!!! pulang!!! ngapain kamu kesana!! itu jauh vie!!!
kalo ada apa-apa di jalan gimana!!! yah kalo kamu langsung mati ditempat, tinggal di kubur,
coba kamu sampe rumah masih megap2!! kan babe juga yg repot!!!!!:"

makanya berbekal pengalaman yg sudah2 ane ma sohib2
ga bilang ke ortu kalo kita mo havefun di kota B

yeah....!!!

abege gtu loch!!!!!!!!!!! :

persiapan kita cukup mutahkir ane bilang
sampe di skull pagi2 ganti dari baju skull pake baju biasa..

nah langsung caw deh!!!

15 menit pertama kita udah masuk jalur baru..
"wuah.. mulus juga yah. jalanannya.. sepi.." ane bilang dengan takjubnya...
"baru buka sieh.." sahut itong
trus dyah yg lagi nyetir nanya.."eh kalo ke B kita tinggal lurus ajah kan:"
"mungkin!!" jawab desy sekenanya
"lah!! ente bilang ente tau jalurnya des'" ane tanya panik

"kapan aku bilang gtu.. yg ada bilang kan.. kalo aku di kasi tau..oscar
kalo km mo ke kota B cepet, pake jalur yg baru ajah, tinggal ikutin jalan yah nyampe"

"jadi ente gak pernah lewat sini?" tanya dyah panik jg
"ya engga lah.. kirain km yg udah pernah lg..kan km ngajakin..."
"ak kan kapasitasnya cuman sebagai sopir en nyedian mobil doank!! tauk!!!" jawab dyah marah

"jadi kita semua ga pernah kesini en ga tau jalan donk" tanya ana
kita berempat saling berpandangan mesra..
berpelukan.... kayak teletubbies
padahal dalam hati udah saling pingin nabok!!!!

"ya udah kita ikutin jalur ini dolo, kalo buntu kan tinggal balik lagi" ucap dyah berusaha tabah
kita lainnya pun mikir itu satu2nya jawaban yg logis..
masuk ke 35 menit kemudian.. ada warung di lewati...
kita semua lega..
karena dr tadi hutan jati di kanan kiri jalan ajah yg selalu jd pemandangan

trus kita.. melewati perkampungan2 gtu deh..

nah...

tiba2 mobil dyah.. sendat2 pas mo naik tanjakan...
sampe di atas tanjakan.. tiba2 mesin mobilnya dyah mati...
semua pada kompak nanya..

"aduhh.. kenapa yah mobilmu!!!!"

"ga tau nieh.. tiba2 ajah mati.." jawab dyah  panik

"bensin nya masi ada kan yah" ane nanya oon

" ya ada lah...."

"mesin kepanasan gak.." tanya itong sok tewu

"aduh.. meneketehe!!!!" jawab  dyah lagi(manakutahu maksudnye )

"gas ajah trus yah" ana memberi solusi

"apanya di gas nyong nyong!!! mati gini!!"

lama di mobil kitanya jadi kepanasan..
ane keluar..
ane liat ada warung2 kecil gtu gak jauh dr mobil!!
"eh ada warung!!! kesana yuuukkk, aus nieh!!!!" teriak ane
semua temen ane behamburan keluar ngikutin jejak ane

ane masuk ke dalam warung...
yg kanan kirinya utan msi lebat
tp penjaga warung nya tajir bo'
perhiasan emas berkilo2 ada kale tuh di tubuh dia

ya udah kita2 pesan minuman
"jadi gimana nieh minta bantuan..." tanya itong lemes
"aduh... telp babe mu aja yah, minta jemput" sahut ana
"pala mu peyang telp babe ku!!! kalo dia tw ak menyalahgunakan kepercayaan dia
besok2nya yg ada kalian semua kalo ketemu ak musti nyekar ke kuburan dolo kale!!!" bentak dyah
"eh ada yg punya kenalan orang bengkel ga" ane tanya, sapa tw ada kan bisa minta bantuan gtu
"ak gak mungkin punya, coba ak tw bakal gini, besok2 kalo di ajak kenalan ma montir ak mau dah!!" jawb dyah hopeless
"ak jg pasti gtu deh next time" jawab ana sambil nepuk pundak dyah
sisanya jg menggeleng kan kepala pasrah!!

"bu' deket sini ada bengkel ga.."desy nanya ke ibu2 penjaga warung
"emang kenapa nduk"
"mobil temen saya mogok bu'" jawab desy
"ada sieh.. tp bengkel motor.. itu juga bengkel tambal ban"
"ah ga papa deh.. bu'.. jauh ga dari sini" tanya ane penuh harap

"lumayan sieh.. 2 bukit lagi..."

kebetulan di samping ibu2 penjaga warung, ada bapak2 kurus lagi ngangur kayaknya

"pak tolongin kita donk, bawa orang bengkel nya kesini pak.. sapa tw dia ngerti" pinta ana memelas

gak lama tuh bapak2 mao juga jmput org bengkel pake motor butut dia
walopun kata pemungkasnya "ntar kita kasi ongkos bensin deh pak" teuteeeppppppppppp
nah!! serasa masalah udah kita selesaikan
kita semua kembali ceria!!
akal sehat n akal menggila kemudian balance kembali

itong, ana en desy keluar dr warung yg sumpek
ane ma dyah masi di dlm tuh warung cuman ngeliat kelakuan sohib2 ane yg kewarasan nya kembali pulih
sambil menunggu

itong, ana en desy.. berdiri di pinggir jalan..
gaya mereka kyk pilem2 barat dimana cw seksi ngacungin jempol ke jalanan artinya minta tumpangan
ane ma dyah ketawa2 doank ngeliat kelakuan aneh temen2 ane
lucunya...
semua pengendara baik motor en mobil kalo ngeliat mereka pada ngelakson gtu...
malah ada yg buka jendela mobilnya en nyapa "hai.. cewe...."
ketiga temen ane pun makin menjadi..
mereka ketawa2..
melambai lambai.. ama yg lewat..
yg respon ma mereka
serasa dapet pengakuan kalo laku kali ye...

padahal emang itong bisa dibilang panlok (panda lokal, sesepuh bb pasti tw )
kalo ana lain kromsom, bukannya panlok, tapi balok (badak lokal)
tp.. ga cuman sampe disitu..
ada cowo2 pake motor, mungkin mahasiswa kali ye.. yg PP kota A ke B
nah bis ngajak kenalan sohib ane, dapet no. hp, grasa grusu gtu mo cabut
bilang temennya sieh.. takut telat masuk kul, soalnya mereka lg ujian semester
gak lama orang bengkelnya dateng...
pas di buka kap mobil, di starter... eh nyala deh!!!!

akhirnyaaaaaaaaaaaaa.............

kita semua bersorak hepi!!!

keputusan bulat sieh.. kita gak ngelanjutin perjalanan, kita balik pulang

takut kenapa2 lg di jalan

semua pada kapok kale........

===============================================

cerita ni sebenaernya blm kelar tp dah capek ngetiknya... caw dlo yakk...

*bersambung lain kali (insyaalloh)

Jumat, 14 September 2012

Backsound

Awal Kuliah

"ngenggg,,,ngenggg,,, bremmm...bremmm! *backsound NFS underground*

"shoot,,,offside,,Golll...Golll *Backsound Winning eleven*


Pertengahan Kuliah 

“jedder.. jedder..!” *backsound Condition Zero*

“fire in the Hole!” *backsound Condition Zero*

“duaarr!” *backsound Condition Zero*

“Double Kill! Triple kill! Ultra kill! Unstoppable!” *backsound dota

“Terrorist Wins!” *backsound Condition Zero*


Akhir Kuliah

TA.. TA.. Deadline deadline... *backsound hape*

yup ane waktu itu memantabkan diri..
pensiun dini dari dunia game..

Kerja

up..up..up. duarr..duarr.. kraus..krauss.. *backsound plant vs zombie*

Game ane turun level kaya  dari gelar prof ke gelar kelas teri

Nikah

Sibuk pindahan.... SOLO-BANJAR-BONTANG (ga sempet nyicipin game sama sekali)
mulai resign kerja,,
pindah ke banjar cari kerja lg resign lg...
pindah lg ke bontang ikut suami kerja..

Hamil

2 bulan pertama mah masih segar waras dan bugar..

mulai bulan ke 3 ga ad tuh yang namanya morning sick tappppiiii.... yg ada every day all sick  >_<
Hoek..Hoekk..Hoekk.. *backsound ane every day*


Punya Baby

plok2..wessss jail.. buy.. sell  *Backsound monopoli*
tp kayana hubby ane curang masaa ane ga pernah menang 1x pun... 

ting..tap..ting..tap.. *backsound bounce or jewelery*

ga ada lg game kelas teri lagi yang ada tinggal mah  kelas plankton--->> rantai makanan terendah!!!!


NB : apapun backsound dalam kehidupan ane..
         backsound terindah adalah maahhh,,mamahhh.. *backsound hubby en anak ane manggil* :)


Minggu, 02 September 2012

Idul fitri and 2nd wedding anniversary

19 Agustus 2012
hari dimana 2nd wedding anniversary ane pas juga idul fitri..
 hmm.. makasih sayang hadiahmu membuatku terasa remaja kembali hahaha...

nie ane cm bisa bikin kumpulan foto ala kadarnya buatmu..

Pict Jalan2 Sore


Holidays surely mean a lot for us.. It is indeed a wonderful chance to spend time together.. That's why we always keep waiting for a holiday to come:) , we hope more long holiday for solo.. InsyaAllah....as Allah will guide and make it easy, Amin.... february ==>> solo ==>> brother wedding... cemunggudzzzz

and then just pic
at taman pt badak waktu jalan2 sore









Pelit Beri Obat..


Hmm... sakit hayfa untuk pertama kalinya

sampe umur sembilan bulan ini pertama kalinya iip sakit, walaupun cuma 2 hari panas batuk tapi dah bikin khawatir juga... buat para ortu saran ane sih klo si kecil sakit pertolongan pertama ala ane : perbanyak minum air  putih hangat klo batuk tetep kasih minum hangat dan tepuk2 punggungnya, pake telon dan bawang merah parut, buat yang masihh menyusui harap ibu banyak makan sayur pokoknya makan minum yang bergizi sebanyak2nya, sedia kompres klo panas daripada obat mending kasih itu dulu..

oia nih ada cerita bagus untuk para ortu sebagai tambahan info aja...

Dikutip dari buku “Smart Patient” karya dr. Agnes Tri Harjaningrum

Malik tergolek lemas. Matanya sayu. Bibirnya pecah-pecah. Wajahnya kian tirus. Di mataku ia berubah seperti anak dua tahun kurang gizi. Biasanya aku selalu mendengar celoteh dan tawanya di pagi hari. Kini tersenyum pun ia tak mau. Sesekali ia muntah. Dan setiap melihatnya muntah, hatiku …tergores-gores rasanya. Lambungnya diperas habis-habisan seumpama ampas kelapa yang tak lagi bisa mengeluarkan santan. Pedih sekali melihatnya terkaing-kaing seperti itu.

Waktu itu, belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena demam tinggi. Setelah tiga hari tak juga ada perbaikan aku membawanya ke huisart (dokter keluarga) kami, dokter Knol namanya.

“Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral infection.” kata dokter tua itu.

“Ha? Just wait and see? Apa dia nggak liat anakku dying begitu?” batinku meradang. Ya…ya…aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. Dikasih obat juga enggak! Huh! Dokter Belanda memang keterlaluan! Aku betul-betul menahan kesal.

“Obat penurun panas Dok?” tanyaku lagi.
“Actually that is not necessary if the fever below 40 C.”

Waks! Nggak perlu dikasih obat panas? Kalau anakku kenapa-kenapa memangnya dia mau nanggung? Kesalku kian membuncah.
Tapi aku tak ingin ngeyel soal obat penurun panas. Sebetulnya di rumah aku sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat jenis lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu aku membawa setumpuk obat-obatan dari Indonesia, termasuk obat penurun panas.
Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya juga bertambah. Aku segera kembali ke dokter. Tapi si dokter tetap menyuruhku wait and see. Pemeriksaan laboratorium baru akan dilakukan bila panas anakku menetap hingga hari ke tujuh.

“Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok,” kataku.
Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. “Apakah dia sudah minum suatu obat?”

Aku mengangguk. “Ibuprofen syrup Dok,” jawabku.

Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel,”Kenapa kamu kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi lambung. Untuk anak-anak lebih baik beri paracetamol saja.”

Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku betul-betul jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas kedokteran tau! Nah kalau buat anak nggak baik kenapa di Indonesia obat itu bertebaran! Batinku meradang.
Untungnya aku masih bisa menahan diri. Tapi setibanya dirumah, suamiku langsung menjadi korban kekesalanku.”Lha wong di Indonesia, dosenku aja ngasih obat penurun panas nggak pake diukur suhunya je. Mau 37 keq, 38 apa 39 derajat keq, tiap ke dokter dan bilang anakku sakit panas, penurun panas ya pasti dikasih. Sirup ibuprofen juga dikasih koq ke anak yang panas, bukan cuma parasetamol. Masa dia bilang ibuprofen nggak baik buat anak!” Seperti rentetan peluru, kicauanku bertubi-tubi keluar dari mulutku.

“Mana Malik nggak dikasih apa-apa pulak, cuma suruh minum parasetamol doang, itu pun kalau suhunya diatas 40 derajat C! Duuh memang keterlaluan Yah dokter Belanda itu!”

Suamiku menimpali, “Lho, kalau Mama punya alasan, kenapa tadi nggak bilang ke dokternya?”
Aku menarik napas panjang. “Hmm…tadi aku sudah kadung bete sama si dokter, rasanya ingin buru-buru pulang saja. Tapi…alasannya apa ya?”

Mendadak aku kebingungan. Aku akui, sewaktu praktek menjadi dokter dulu, aku lebih banyak mencontek apa yang dilakukan senior. Tiga bulan menjadi co-asisten di bagian anak memang membuatku kelimpungan dan belajar banyak hal, tapi hanya secuil-secuil ilmu yang kudapat. Persis seperti orang yang katanya travelling keliling Eropa dalam dua minggu. Menclok sebentar di Paris, lalu dua hari pergi ke Roma. Dua hari di Amsterdam, kemudian tiga hari mengunjungi Vienna. Puas beberapa hari berdiam di Berlin dan Swiss, kemudian waktu habis. Tibalah saatnya pulang lagi ke Indonesia. Tampaknya orang itu sudah keliling Eropa, padahal ia hanya mengunjungi ibukota utama saja. Masih banyak sekali negara dan kota-kota di Eropa yang belum disambanginya. Dan itu lah yang terjadi pada kami, pemuda-pemudi fresh graduate from the oven Fakultas Kedokteran. Malah kadang-kadang apa yang sudah kami pelajari dulu, kasusnya tak pernah kami jumpai dalam praktek sehari-hari. Berharap bisa memberikan resep cespleng seperti dokter-dokter senior, akhirnya kami pun sering mengintip resep ajian senior!

Setelah Malik sembuh, beberapa minggu kemudian, Lala, putri pertamaku ikut-ikutan sakit. Suara Srat..srut..srat srut dari hidungnya bersahut-sahutan. Sesekali wajahnya memerah gelap dan bola matanya seperti mau copot saat batuknya menggila. Kadang hingga bermenit-menit batuknya tak berhenti. Sesak rasanya dadaku setiap kali mendengarnya batuk. Suara uhuk-uhuk itu baru reda jika ia memuntahkan semua isi perut dan kerongkongannya. Duuh Gustiiii…kenapa tidak Kau pindahkan saja rasa sakitnya padaku Nyerii rasanya hatiku melihat rautnya yang seperti itu. Kuberikan obat batuk yang kubawa dari Indonesia pada putriku. Tapi batuknya tak kunjung hilang dan ingusnya masih meler saja. Lima hari kemudian, Lala pun segera kubawa ke huisart. Dan lagi-lagi dokter itu mengecewakan aku.

“Just drink a lot,” katanya ringan.

Aduuuh Dook! Tapi anakku tuh matanya sampai kayak mata sapi melotot kalau batuk, batinku kesal.

“Apa nggak perlu dikasih antibiotik Dok?” tanyaku tak puas.

“This is mostly a viral infection, no need for an antibiotik,” jawabnya lagi.

Ggrh…gregetan deh rasanya. Lalu ngapain dong aku ke dokter, kalo tiap ke dokter pulang nggak pernah dikasih obat. Paling enggak kasih vitamin keq! omelku dalam hati.
“Lalu Dok, buat batuknya gimana Dok? Batuknya tuh betul-betul terus-terusan,” kataku ngeyel.

Dengan santai si dokter pun menjawab,”Ya udah beli aja obat batuk Thyme syrop. Di toko obat juga banyak koq.”
Hmm…lumayan lah… kali ini aku pulang dari dokter bisa membawa obat, walau itu pun harus dengan perjuangan ngeyel setengah mati dan walau ternyata isi obat Thyme itu hanya berisi ekstrak daun thyme dan madu.

“Kenapa sih negara ini, katanya negara maju, tapi koq dokternya kayak begini.” Aku masih saja sering mengomel soal huisart kami kepada suamiku. Saat itu aku memang belum memiliki waktu untuk berintim-intim dengan internet. Jadi yang ada di kepalaku, cara berobat yang betul adalah seperti di Indonesia. Di Indonesia, anak-anakku punya langganan beberapa dokter spesialis anak. Dokter-dokter ini pernah menjadi dosenku ketika aku kuliah. Maklum, walaupun aku lulusan fakultas kedokteran, tapi aku malah tidak pede mengobati anakanakku sendiri. Dan walaupun anak-anakku hanya menderita penyakit sehari-hari yang umum terjadi pada anak seperti demam, batuk pilek, mencret, aku tetap membawa mereka ke dokter anak. Meski baru sehari, dua atau tiga hari mereka sakit, buru-buru mereka kubawa ke dokter. Tak pernah aku pulang tanpa obat. Dan tentu saja obat dewa itu, sang antibiotik, selalu ada dalam kantong plastik obatku.

Tak lama berselang putriku memang sembuh. Tapi sebulan kemudian ia sakit lagi. Batuk pilek putriku kali ini termasuk ringan, tapi hampir dua bulan sekali ia sakit. Dua bulan sekali memang lebih mendingan karena di Indonesia dulu, hampir tiap dua minggu ia sakit. Karena khawatir ada yang tak beres, lagi-lagi aku membawanya ke huisart.

“Dok anak ini koq sakit batuk pilek melulu ya, kenapa ya Dok.?

Setelah mendengarkan dada putriku dengan stetoskop, melihat tonsilnya, dan lubang hidungnya,huisart-ku menjawab,”Nothing to worry. Just a viral infection.”

Aduuuh Doook… apa nggak ada kata-kata lain selain viral infection seh! Lagilagi aku sebal.

“Tapi Dok, dia sering banget sakit, hampir tiap sebulan atau dua bulan Dok,” aku ngeyel seperti biasa.

Dokter tua yang sebetulnya baik dan ramah itu tersenyum. “Do you know how many times normally children get sick every year?”

Aku terdiam. Tak tahu harus menjawab apa. “enam kali,” jawabku asal.

“Twelve time in a year, researcher said,” katanya sambil tersenyum lebar. “Sebetulnya kamu tak perlu ke dokter kalau penyakit anakmu tak terlalu berat,” sambungnya.
Glek! Aku cuma bisa menelan ludah. Dijawab dengan data-data ilmiah seperti itu, kali ini aku pulang ke rumah dengan perasaan malu. Hmm…apa aku yang salah? Dimana salahnya? Ah sudahlah…barangkali si dokter benar, barangkali memang aku yang selama ini kurang belajar.

Setelah aku bisa beradaptasi dengan kehidupan di negara Belanda, aku mulai berinteraksi dengan internet. Suatu saat aku menemukan artikel milik Prof. Iwan Darmansjah, seorang ahli obat-obatan dari Fakultas Kedokteran UI. Bunyinya begini: “Batuk – pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 – 12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 – 3 minggu selama bertahun-tahun.” Wah persis seperti yang dikatakan huisartku, batinku. Dan betul anak-anakku memang sering sekali sakit sewaktu di Indonesia dulu.

“Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganannya,” Lanjut artikel itu. “Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan batuk pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 – 3 minggu dan perlu berobat lagi.

Lingkaran setan ini: sakit –> antibiotik-> imunitas menurun -> sakit lagi, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun.”

Hwaaaa! Rupanya ini lah yang selama ini terjadi pada anakku. Duuh…duuh..kemana saja aku selama ini sehingga tak menyadari kesalahan yang kubuat sendiri pada anak-anakku. Eh..sebetulnya..bukan salahku dong. Aku kan sudah membawa mereka ke dokter spesialis anak. Sekali lagi, mereka itu dosenku lho! Masa sih aku tak percaya kepada mereka. Dan rupanya, setelah di Belanda ‘dipaksa’ tak lagi pernah mendapat antibiotik untuk penyakit khas anak-anak sehari-hari, sekarang kondisi anak-anakku jauh lebih baik. Disini, mereka jadi jarang sakit, hanya diawal-awal kedatangan saja mereka sakit.

Kemudian, aku membaca lagi artikel-artikel lain milik prof Iwan Darmansjah. Dan di suatu titik, aku tercenung mengingat kata-kata ‘pengobatan rasional’. Lho…bukankah dulu aku juga pernah mendapatkan kuliah tentang apa itu pengobatan rasional. Hey! Lalu kemana perginya ingatan itu? Jadi, apa yang selama ini kulakukan, tidak meneliti baik-baik obat yang kuberikan pada anak-anakku, sedikit-sedikit memberi obat penurun panas, sedikit-sedikit memberi antibiotik, baru sehari atau dua hari anak mengalami sakit ringan seperti, batuk, pilek, demam, mencret, aku sudah panik dan segera membawa anak ke dokter, serta sedikit-sedikit memberi vitamin. Rupanya adalah tindakan yang sama sekali tidak rasional! Hmm… kalau begitu, sistem kesehatan di Belanda adalah sebuah contoh sistem yang menerapkan betul apa itu pengobatan rasional.

Belakangan aku pun baru mengetahui bahwa ibuprofen memang lebih efektif menurunkan demam pada anak, sehingga di banyak negara termasuk Amerika Serikat, ibuprofen dipakai secara luas untuk anakanak. Tetapi karena resiko efek sampingnya lebih besar, Belgia dan Belanda menetapkan kebijakan lain. Walaupun obat ibuprofen juga tersedia di apotek dan boleh digunakan untuk usia anak diatas 6 bulan, namun di kedua negara ini, parasetamol tetap dinyatakan sebagai obat pilihan pertama pada anak yang mengalami demam. “Duh, untung ya Yah aku nggak bilang ke huisart kita kalo aku ini di Indonesia adalah seorang dokter. Kalo iya malu-maluin banget nggak sih, ketauan begonya hehe,” kataku pada suamiku.

Jadi, bagaimana dengan para orangtua di Indonesia? Aku tak ingin berbicara terlalu jauh soal mereka-mereka yang tinggal di desa atau orang-orang yang terpinggirkan, ceritanya bisa lain. Karena kekurangan dan ketidakmampuan, untuk kasus penyakit anak sehari-hari, orang-orang desa itu malah relatif ‘terlindungi’ dari paparan obat-obatan yang tak perlu. Sementara kita yang tinggal di kota besar, yang cukup berduit, sudah melek sekolah, internet dan pengetahuan, malah kebanyakan selalu dokter-minded dan gampang dijadikan sasaran oleh perusahaan obat dan media. Batuk pilek sedikit ke dokter, demam sedikit ke dokter, mencret sedikit ke dokter. Kalau pergi ke dokter lalu tak diberi obat, biasanya kita malah ngomel-ngomel, ‘memaksa’ agar si dokter memberikan obat. Iklan-iklan obat pun bertebaran di media, bahkan tak jarang dokter-dokter ‘menjual’ obat tertentu melalui media. Padahal mestinya dokter dilarang mengiklankan suatu produk obat.

Dan bagaimana pula dengan teman-teman sejawatku dan dosen-dosenku yang kerap memberikan antibiotik dan obat-obatan yang tidak perlu pada pasien batuk, pilek, demam, mencret? Malah aku sendiri dulu pun melakukannya karena nyontek senior. Apakah manfaatnya lebih besar dibandingkan resikonya? Tentu saja tidak. Biaya pengobatan membengkak, anak malah gampang sakit dan terpapar obat yang tak perlu. Belum lagi bahaya besar jelas mengancam seluruh umat manusia: superbug, resitensi antibiotik! Tapi mengapa semua itu terjadi?

Duuh Tuhan, aku tahu sesungguhnya Engkau tak menyukai sesuatu yang sia-sia dan tak ada manfaatnya. Namun selama ini aku telah alpa. Sebagai orangtua, bahkan aku sendiri yang mengaku lulusan fakultas kedokteran ini, telah terlena dan tak menyadari semuanya. Aku tak akan eling kalau aku tidak menyaksikan sendiri dan tidak tinggal di negeri kompeni ini. Apalagi dengan masyarakat awam, para orangtua baru yang memiliki anak-anak kecil itu. Jadi bagaimana mengurai keruwetan ini seharusnya? Uh! Memikirkannya aku seperti terperosok ke lubang raksasa hitam. Aku tak tahu, sungguh!

Tapi yang pasti kini aku sadar…telah terjadi kesalahan paradigma pada kebanyakan kita di Indonesia dalam menghadapi anak sakit. Disini aku sering pulang dari dokter tanpa membawa obat. Aku ke dokter biasanya ‘hanya’ untuk konsultasi, memastikan diagnosa penyakit anakku dan penanganan terbaiknya, serta meyakinkan diriku bahwa anakku baik-baik saja.

Tapi di Indonesia, bukankah paradigma yang masih kerap dipegang adalah ke dokter = dapat obat? Sehingga tak jarang dokter malah tidak bisa bertindak rasional karena tuntutan pasien. Aku juga sadar sistem kesehatan di Indonesia memang masih ruwet. Kebijakan obat nasional belum berpihak pada rakyat. Perusahaan obat bebas beraksi‘ tanpa ada peraturan dan hukum yang tegas dari pemerintah. Dokter pun bebas meresepkan obat apa saja tanpa ngeri mendapat sangsi. Intinya, sistem kesehatan yang ada di Indonesia saat ini membuat dokter menjadi sulit untuk bersikap rasional.

Lalu dimana ujung pangkal salahnya? Ah rasanya percuma mencari-cari ujung pangkal salahnya. Menunjuk siapa yang salah pun tak ada gunanya. Tapi kondisi tersebut jelas tak bisa dibiarkan. Siapa yang harus memulai perubahan? Pemerintah, dokter, petugas kesehatan, perusahaan obat, tentu semua harus berubah. Namun, dalam kondisi seperti ini, mengharapkan perubahan kebijakan pemerintah dalam waktu dekat sungguh seperti pungguk merindukan bulan. Yang pasti, sebagai pasien kita pun tak bisa tinggal diam. Siapa bilang pasien tak punya kekuatan untuk merubah sistem kesehatan? Setidaknya, bila pasien ‘bergerak’, masalah kesehatan di Indonesia, utamanya kejadian pemakaian obat yang tidak rasional dan kesalahan medis tentu bisa diturunkan.

Rabu, 25 Juli 2012

Sebuah Kisah Tentang Adonan Martabak

hari ini ane bener2 merasa paling dodol sedunia !!!

aishh gelar sarjana teknik dgn nilai yang terancam kumlot tak ada artinya lg!!!!

ceritanya 2 minggu yg lalu ane makan2 di warung bakso kecil

emang sieh nieh bakso baru aja terkenal...

seporsi 11 rb

isi 5 macem ya kaya bakso malang biasanya

trus mie satu genggam tangan

ga pake soun

udah segitu doank!!!

then.. ane liat..

sesuatu yg berkilauan waktu hubby mo bayar di kasir

merah ijo.. warnanya

sepintas ane itung sekitar 5jt

lipatan 1jt nya keliatan banget

ane kan emak2..

paling refleks kalo ngeliat gituan

satu kata dari ane waktu liat

wow!!!!

5jt perhari....

gileeeeeeeeee

sejak ngeliat kejadian itu

ane berpikir

gimana ya caranya seperti mereka..

teras depan ane luas, cocok buat usaha..

en then ane putuskan pingin buka usaha makan

so.... ane punya ide bikin cafe or katering kecil2an lah..

minggu2 ini ane sibuk..

yak sodara2

ane sibuk!!!!!

sibuk belajar masak!!! plus cari resep baru..

sibuk cari tau cara ngebedain tepung sagu dan tepung terigu itu apakah

masih satu sodara apa sepupuan

soalnya sepengetahuan ane mereka sodara  sama2 putih sih..

sibuk cari tau cara ngebedain pala bubuk dan jintan bubuk

ane pikir mereka suami istri

ternyata setelah ane icip2

najong abis beda nya :

ane lumayan bisa masak tapi masih level menengah keatas..

ane harus mulai ningkatin kasanah masak ane bia jadi lebih prof,, 

ane putusin ane mo bikin menu andalan

martabak kare..

yak,coz biar beda dng roti canai kare yg ane suka

tp ane gak bisa masak masaknya 

ane cari2 resepnya ane googling plus tanya2 tante tuti

dapet..
pertama2 ane mencoba bikin kulit martabak dulu..

ane coba resep pertama

pake rendaman minyak!!!

ah... kenapa tangan ane beminyak begini

bukannya apa..

tapi ane ntar masih pegang iip hbis ini

yah.. karena udah setengah jalan

ane masukin tangan ke adonan

rasanya dingin, lengket, tebel, bau!!!

dipilin pilin.. di puter.. di celupin trus di jilat

wueeeekkkkkssss!! bau anyir, telor campur minyak ama tepung

lu bayangkan aja sendiri

setelah kalis

ane rendam dalam minyak

ah no way.....

minyak lagi euy :

tp apa daya tetep ane lanjutin...

setelah itu di biarkan 2 jam

****

2jam kemudian (selama dalam 2 jam itu ane ngayal pendapatan sehari 5jt

timer ane bunyi..

ane melangkah riang ke dapur..

ane liat.. adonan ane

ga ada perubahan..

ane tusuk2 pake jari

yg harusnya jd lentur malah pecah2..

ane mencoba bersikap positif..

ane.. jihad..

mengambil langsung tuh adonan

merelakan tangan ane jadi berminyak lagi

ane towel2...

ane lebarin...

dan

ternyata oh ternyata..

tuh adonan

jadinya bolong2..

di tarik dikit bolong

ditarik paksa dikit, putus!!

dilempengin kesana kemari.. gak melar..

arggggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh :

kenapa tuhannnnnnnnnnnnnnnnnnn

kenapa engkau memberi cobaan segini dahsyat!!!!

kenapaaaaaa......
adonan anyir gini gak melar melar....

dimana salah nya.....

apa ane kurang berkorban..

udah ada 2 jenis resep yg ane coba..

sejak kemaren
kare sih oke, tp kulit martabaknya semua

gagal, hancur, lebur....

argggghhhhhhhhhhhhhhhhh......:

dimana salah ane...................

karena ane mumet.. ane cari2 hubby ane yg ternyata lg nongkrongin lappie ma iip 

ane : "bhie... kenapa gagal yah bhie..."
hubby :"yah coba ajah lagi"
ane : "huhuhuhuhuu "
hubby : "ya belajar aja terus namanya jg pemula"
ane : "huhuhuhuhuhuhuhuh "
hubby :"ga papa kali.. nanti di coba lagi yah..."
"ga mao..!!! sedih nieh.... masa sieh ane segini dodol na"
hubby : "itu namanya bukan dodol sayang.... cuman kurang beruntung.. "
ane : "wuaaaa............ "
hubby : "hahahahha becanda kale.... ya udah... ya udah.. kita jalan keluar aja yah"
ane : " cuci mata :"
hubby :"ga!!! cuci pantat... ya iya lah...."
ane : "asyikkkkkkkkkkkkkkk, luv u honey...mwah" ane bergegas siap2 dandan

ane pun kembali ceria, ternyata pengorbanan ane gak sia2..
berkubang dalam minyak goreng beberapa hari ini

akhirnya......

walking2...!!!! here i go..........!!!!!!

============================================

nb:
kejadian diatas adalah salah satu petunjuk buat kaum adam
kalo lagi ngedapetin pasangannya bete...

Kamis, 12 Juli 2012

I wanna grow old with you..



Aku ingin menua bersamamu. Yang pada setiap keriputku juga keriputmu, kita torehkan kisah kita.
Dan ketika fajar menyapa, aku masih menyandarkan kepalaku dengan rambut memutih di dadamu.
Lalu kita berdua terkekeh, kesulitan untuk bangkit dari ranjang yang rapuh dimakan usia. Saling bantu, kita beranjak.
Kelak, kita akan rindu saat aku mengajakmu adu cepat dari peraduan ke ruang makan. Tertatih, kita saling memapah.
Tak ada lagi gula dalam daftar belanjaan kita. Ya, sudah cukup banyak kita menikmati manisnya cinta.
Aku ingin tetap melihat pertandingan bola bersamamu, dengan taruhan2 kita tentunya,

Dan mungkin kita akan tertawa bersama karena taruhan tersebut. karena mungkin mengendong aku saja kamu sudah tak kuat lagi..

Keinginanku.. 
Hidup menua bersamamu.. 
Dan kau akan tetap awet muda dalam ingatanku..
I wanna grow old with you



Bontang
13 July 2012

Selamat hari lahir sayang
Seperti 3 tahun yang lalu, hari inipun aku masih malu2 untuk mengatakannya padamu

Jumat, 06 Juli 2012

Shopping Time

Bontang 6 Juli 2012, lokasi : koperasi PKT, kegiatan belanja bulanan..

Liat gayamu sekarang sayang kalo belanja dah mulai ambil sana-sini

expresimu coba liat, ihh bikin setiap orang akan menoleh padamu krena saking gemesnya..

setiap liat barang yang asyik kamu pasti pengen nyobain..

waktu pulang pun masih beraksi pengen duduk dikursi sendiri apa minta pangku papah..

dan mamah ga sabar menunggu aksi2mu yang lain ..