Senin, 07 Januari 2013

JILBAB & KADAR IMAN SESEORANG


** Ditulis karena terinspirasi cewek yang bisa membenarkan hafalan Al-Waqiah seorang akhwat yang lupa kelanjutan ayat yang dibacanya **

Tulisan ini mengkritisi pandangan bahwa sebagian besar masyarakat melihat shalih tidaknya wanita hanya dari label “akhwat” dan tidaknya, panjangnya jilbab dan tidaknya.. Selama kuliah saya melihat kategorisasi sosial keimanan wanita secara kasat mata. Berdasarkan kategorisasi sosial yang tercipta di lingkungan kampus ada dua jenis wanita, “akhwat” dan “cewek”. Akhwat adalah seoang wanita yang memakai jilbab panjang, memakai rok, memakai kaos kaki, sedangkan cewek adalah yang berkebalikan dari defini akhwat yang tercipta oleh sosial. Definisi ini bukan berdasarkan hadist atau ayat suci Al-Qur’an, tapi yang tercipta secara sosial dan dipahami secara mayoritas demikian.

terkait kategorisasi ini mengarah pada streotype yang terbentuk dalam masyarakat. Bahwasanya wanita “akhwat” dianggap lebih shalihah dibandingkan wanita “cewek”, bahkan ada yang sampai mematok bahwa calon istrinya harus yang XYZ dan tidak ingin ABC karena dianggap bukan akhwat.yang lebih membuat ane miris lagi ada komentar dari seorang akhwat yang mengatakan bahwa cewek yang pacaran seperti gadis murahan dan gratisan (dalam hati ane astaghfirullah) bagaimana klo ad saudara ato kerabat dekatnya juga pacaran apakah juga terima dibilang seperti itu??
 

Kesalahan berpikir ini menurut ane mulai perlu diluruskan karena :

1. Level ke-shalihan seseorang, kita tidak pernah tahu sampai dimana, hanya Tuhan yang tahu individu ini lebih shalih daripada individu yang lain

2. Ciri “akhwat” yang tercermin dalam penampilan luar belum tentu di dalamnya sebaik penampilan luarnya

3. Ciri “cewek” yang dianggap ugal-ugalan atau justru dianggap memakai jilbab dengan mengikuti fashion bisa saja justru lebih luar biasa dalam ibadah dan tingkah laku

Walla’huaallam, hanya Allah sumber kebenaran, dan mudah-mudahan Allah menilai kita bukan dari penampilan, tapi dari amal ibadah kita,,amien


Tambahan..
ane muslimah berjilbab, tp ane bukan pembenci non muslim maupun muslimah yg ga berjilbab apalagi yg berjilbab. proses itu berjalan dari lahir sampe mati. ane memandang semua orang itu berlomba2 menjadi lbh baik sesuai dg kapasitas n kemampuannya. jd ga usah membenci orang lain tp justru sayangilah n hormatilah orang2 disekitarmu krn itu lbh baik dari pada mencela orang n usil ngurusin keimanan orang. semoga semua manusia di muka bumi ini saling menyayangi n menghormati satu sama lain, apapun keyakinan n penampilannya. ..


one more!! wahai para cewek dan akhwat sudahlah jangan saling menjugde,mnghina, menyakiti.. apalagi dengan tutur kata dan bahasa keras.. sesama perempuan ayolah sama2 kita menuju ke kebaikan dengan saling menghormati, menghargai, dan toleransi.. damai itu indah guys,,,

Kamis, 03 Januari 2013

Mengajarimu...


Suatu hari kita akan bergandengan tangan ke pasar,
Akan kuperkenalkan padamu nama buah-buahan,sayuran,ikan.
Yah,mereka yang namanya sebagian kukenal setelah dinikahi papahmu.
Atau akan kubelikan jepitan kecil merah muda,nanti kita sematkan di rambut wangimu,
Nanti, di rumah

Suatu hari kita berdua di dapur, mengajarimu memasak..
Hal yang dulunya tak begitu kusenangi, hingga waktu memaksaku untuk belajar membahagiakan keluarga lewat masakan.
Semua butuh proses,nak

Setiap hari mamah akan mengajarkanmu segala hal baik sebagai bekalmu nanti..
Sederhana saja,nak.
Ingat, Allah melihatmu karena ketakwaanmu, tak peduli rupamu.

Tidak banyak yang kupunya untuk hidupmu.
Tidak banyak yang bisa kuajarkan,tapi, banyak yang bisa kita pelajari bersama
Tidak sesempurna sosok ibu di kisah-kisah lalu, tapi, berusaha tidak mencipratimu dengan keburukanku.

Sholihah ya,nak

Is New Year!!


Is New year

Satu hari berlalu

Kemudian bulan

Lalu tahun


Tiap pagi mengukir mimpi dalam sujud dan doa-doa pagi,

yang perlu dipikirkan adalah cara baru untuk mewujudkan mimpi,

bila mimpi yang kemaren belum terwujud.

Lalu bertindak untuk mewujudkan mimpi...


Happy new year!!!!